 |
| Tim Penguji, Manager Keuangan Muh. Amran Satya Nagara, didampingi Manager Intlasi Muhammad Sofwan, Manager Pengolahan Aris utomo susilo dan ibu Sitti Sariah, Rabu, 6 Agustus 2025. |
Penulis: Syamsul Bahri Arafah
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE- Raut serius bercampur harap tampak di wajah 103 peserta yang berdiri rapi di halaman Balai Pertemuan Sao Sipakario, Kompleks Pabrik Gula Bone, Desa Arasoe, Kecamatan Cina. Rabu pagi (6/8/2025), udara hangat khas Bone menyambut langkah mereka yang bersiap memasuki salah satu tahap krusial dalam seleksi calon karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), tes wawancara dan pemeriksaan kesehatan.
Para peserta, yang sebelumnya telah melalui tahap tes tertulis, kini berhadapan langsung dengan para manajer dari berbagai bidang teknis.
Hari ini, fokus wawancara difokuskan pada unit instalasi dan pengolahan – jantung dari operasional pabrik yang menjadi tulang punggung industri gula di kawasan timur Sulawesi Selatan ini.
Suasana di dalam gedung pertemuan berlangsung intens. Di setiap sudut, tampak para manajer berdiskusi dengan serius, mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendalam terkait kesiapan kerja, pemahaman teknis, hingga motivasi pribadi para calon karyawan.
Tak hanya jajaran manajer, General Manager PT SGN Pabrik Gula Bone, Wisnu Pangaribawa, hadir langsung memantau jalannya proses wawancara.
Didampingi Ketua Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPBUN), Suradi, ia tampak berdialog dengan beberapa peserta dan penguji, memastikan bahwa seluruh tahapan seleksi berjalan transparan dan profesional.
“Kita sedang mempersiapkan tenaga kerja yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga memiliki integritas dan etos kerja yang tinggi. Pabrik ini sedang tumbuh, dan kami butuh SDM yang tumbuh bersama,” ujar Wisnu kepada TimurKota.com di sela kegiatan.
Bagi sebagian peserta, proses ini bukan sekadar formalitas seleksi. Ini adalah pintu masuk menuju masa depan yang lebih pasti.
Dengan status PKWT, para calon karyawan berharap bisa memberikan kontribusi nyata pada perusahaan sekaligus memperbaiki taraf hidup keluarga mereka.
Setelah mengikuti wawancara, seluruh peserta diarahkan menuju poliklinik pabrik untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Tes ini mencakup pengecekan kondisi fisik umum, tekanan darah, serta beberapa indikator kesehatan dasar yang menjadi syarat kelayakan kerja di industri berat seperti pabrik gula.
Panitia seleksi, yang diketuai oleh Syafruddin Annas dan Manuh Prasetya, menjelaskan bahwa seluruh proses rekrutmen dilakukan secara terbuka dan berlandaskan asas profesionalisme.
“Proses ini kita rancang untuk menggali potensi lokal sebaik mungkin. Kami ingin memastikan bahwa yang diterima adalah mereka yang benar-benar siap bekerja dan berkembang,” ujar Manuh.
Pabrik Gula Bone sendiri, sebagai salah satu unit strategis PT SGN tengah mempersiapkan musim giling 2025 dengan lebih terstruktur.
Kebutuhan tenaga kerja tambahan menjadi bagian dari perencanaan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus efisiensi operasional.
“Pabrik ini bukan hanya mesin dan bangunan. Ia hidup karena manusia-manusia yang bekerja di dalamnya. Maka, rekrutmen seperti ini adalah investasi jangka panjang kami,” tambah Syafruddin.
Saat senja mulai merayap di langit Arasoe, satu per satu peserta meninggalkan kompleks pabrik dengan perasaan campur aduk.
Ada yang terlihat puas dengan jawabannya, ada pula yang masih merekam kembali percakapan dengan pewawancara di benaknya. Namun satu hal yang pasti: hari ini mereka telah melewati satu langkah penting menuju impian mereka.
Dalam suasana industri yang terus tumbuh dan menuntut profesionalisme tinggi, PT SGN Pabrik Gula Bone berkomitmen untuk terus membuka ruang kerja yang adil dan meritokratis.
Dan bagi para calon karyawan ini, perjuangan mereka belum berakhir tapi semangat mereka jelas telah menyalakan harapan baru di antara deru mesin dan manisnya gula yang akan mereka hasilkan.
