![]() |
Ketua DPRD Bone, Andi Tenri Walinonong (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE-Setiap tahun, tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, sebuah momen penting untuk mengenang jasa Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia.
Di era modern ini, semangat perjuangan Kartini masih relevan, terutama dalam upaya mewujudkan kesetaraan kesempatan antara laki-laki dan perempuan.
Hari Kartini seharusnya menjadi momentum untuk memberi motivasi besar kepada kaum perempuan untuk terus berjuang, khususnya dalam bidang pendidikan, serta memperjuangkan kesetaraan gender di segala aspek kehidupan.
Dalam konteks ini, mari kita telaah lebih dalam tentang harapan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik bagi perempuan di Indonesia.
Salah satu area utama di mana kesetaraan gender perlu diwujudkan adalah pendidikan.
Pendidikan adalah fondasi utama bagi pengembangan individu dan masyarakat.
Dalam banyak kasus, akses pendidikan masih terhambat oleh berbagai faktor, termasuk budaya dan stereotip gender.
Menurut data terbaru, meskipun jumlah perempuan yang bersekolah semakin meningkat, masih ada kesenjangan dalam hal kualitas pendidikan yang mereka terima.
"Pendidikan harus menjadi hak yang sama bagi semua, tanpa memandang gender. Kita harus memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas," kata, Ketua DPRD Bone, Andi Tenri Walinonong.
Pendidikan yang setara akan memberikan perempuan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk bersaing di dunia kerja. Ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri mereka, memungkinkan mereka untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam masyarakat.
"Kami ingin melihat perempuan bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai pengambil keputusan," tambahnya.
Di era digital saat ini, teknologi memainkan peran penting dalam mendukung kesetaraan gender.
Akses terhadap teknologi dan informasi dapat membuka peluang baru bagi perempuan.
Misalnya, melalui platform online, perempuan dapat mengikuti kursus, mendapatkan informasi karir, dan membangun jaringan profesional.
"Teknologi adalah alat yang kuat untuk memberdayakan perempuan. Dengan memanfaatkan teknologi, mereka dapat mengakses pendidikan dan pelatihan yang sebelumnya sulit dijangkau," jelas, Perempuan Pertama yang menduduki kursi Ketua DPRD Bone itu.
Penting bagi pemerintah dan organisasi non-pemerintah untuk menyediakan pelatihan teknologi bagi perempuan, terutama di daerah terpencil.
Ini akan membantu mereka untuk beradaptasi dengan tuntutan zaman dan meningkatkan kualitas hidup mereka. (*)