Iklan

Proses Hukum Lanjut, Polres Bone Ambil Alih Kasus Penganiayaan Disertai Ancaman Pembunuhan di Watangcani

tim redaksi timurkotacom
Minggu, Maret 02, 2025 | 4:35 PM WIB Last Updated 2025-03-02T09:35:56Z

Korban penganiayaan Udding (48) harus menelan kerugian puluhan juta setelah ternak sapi miliknya mati diduga diracuni pelaku (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Meski belum ditahan namun, proses hukum Sudirman Bin Juda (40) terus bergulir di kepolisian. 

Informasi terbaru penyidik Polsek Bontocani telah menyerahkan berkas perkara Sudirman ke Satuan Reserse Kriminal Polres Bone. 

"Berkas sudah diserahkan ke Polres Bone. Kita berharap pelaku tidak dibiarkan terus berkeliaran di kampung karena korban masih trauma beraktivitas," ungkap sumber timurkota.com.

Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Yusriadi Yusuf, S.Ik yang dikonfirmasi tim timurkota.com, Minggu (02/03/25). mengatakan bahwa pihaknya akan mengecek berkas yang telah dilimpahkan.

"Nanti senin akan saya cek kembali," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sudirman Bin Juda (40) yang diketahui sebagai Ketua RT di salah satu Dusun di Desa Watangcani, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone akan menghadapi proses hukum dengan laporan berbeda.

Selain melakukan penganiayaan yang disertai dengan ancaman pembunuhan. Dirinya juga diduga kuat telah meracuni tiga ekor sapi betina milik korban hingga mati.

Korban Udding (48) telah membuat dua laporan di Polsek Bontocani. Laporan pertama kasus penganiayaan disertai ancaman pembunuhan yang dia alami bersama istrinya.

Kemudian, kedua kasus dugaan tiga ekor ternak sapi miliknya mati diracuni. Dari informasi yang diterima tim timurkota.com, Sudirman sebagai terlapor mengakui bahwa pihaknya telah meracuni ternak sapi korban dengan alasan pernah masuk di kebun miliknya.

Kepada tim timurkota.com, Udding menceritakan bahwa dirinya bersama dengan warga telah membuat kandang untuk mencegah ternak sapi miliknya masuk ke kebun. 

Namun, pada saat itu bersamaan ada kegiatan hajatan pesta pernikahan ponakannya. Dirinya mengaku sempat menyampaikan kepada pelaku bahwa kalau ada ternak sapi mendekat di area perkebunan diminta untuk diusir menjauh sebelum dirinya datang untuk memasukkan sapi ke kandangnya.

"Sempat saya bicara baik-baik. Saya sampaikan kalau ada mendekat diusir jauh dulu, karena berhubungan ada acara ponakan. Saya juga harus percepat pengerjaan garap sawah," ungkapnya.

Setelah kegiatan pesta pernikahan ponakannya, korban datang mencari ternak sapi miliknya. Dengan tujuan untuk dimasukkan semua ke dalam kandang. 

"Saya awalnya kaget, kenapa ternak sapi saya tersisa anakan semua. Tiga ekor indunya sudah tidak ada," ungkap, Undung. 

Dia kemudian melakukan pencarian termasuk bertanya ke beberapa kerabat yang biasa beraktivitas di sekitar lokasi.

"Setelah melakukan pencarian, saya akhirnya menemukan sapi milik saya dalam keadaan mati pada hari Jumat (14/02/25) . Waktu itu saya belum sampaikan ke keluarga," ungkapnya.

Udding merasakan ada kejanggalan atas kematian tiga ekor sapi miliknya. Pasalnya yang mati merupakan ternak sapi yang paling jinak. 

"Saya yakin sapi saya diracuni dengan cara dikasih minum langsung. Karena yang mati ini yang jinak, kemudian ada tanda-tanda saya temukan di lokasi," ungkapnya lagi. 

Meski dia yakin ternak miliknya sengaja diracuni. Udding mengaku tak mau mempersoalkan dengan alasan dirinya bersama keluarga tidak diganggu oleh pelaku.

"Namun karena saya sudah dipukul, istri juga diancam akan dibunuh. Makanya saya sekalian laporkan juga bahwa sapi saya mati diracuni pelaku," ungkapnya lagi. 

Udding menjelaskan, peristiwa tiga ekor sapinya mati diracuni diduga terjadi sekitar tiga hari sebelum penganiayaan yang dia alami. 

Tiga ternak sapi milik, Udding juga mati bukan di area perkebunan milik pelaku. Sehingga dirinya menduga pelaku sengaja mendatangi sapinya untuk diracuni. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Proses Hukum Lanjut, Polres Bone Ambil Alih Kasus Penganiayaan Disertai Ancaman Pembunuhan di Watangcani
« Prev Next »

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }