![]() |
Foto bersama mahasiswa dengan pemateri usai kegiatan (Foto: Dok. Istimewa) |
Penulis: Abdul Rahman
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE- Mahasiswa KKN Universitas Cahaya Prima (UNCAPI) menggelar bincang-bincang dengan tema "Pasca Pemilu, Mahasiswa Administrasi Negara Peluang dan Tantangannya?.
Kegiatan ini dilaksanakan di warkop Br, Sabtu (18/01/25) tepatnya di Jalan dr. Wahidin Sudiro Husodo.
Kegiatan ini terlaksana berkat koordinasi mahasiswa KKN Uncapi dengan dosen pembimbing Asriadi, S.Sos.,M. Si, Abdul Rahman,S.Pd.,M.Pd, Herman,S.Sos.,M.Si, dan Firman Hamzah, S.Sos.,M.Si.
Dalam kegiatan ini mahasiswa menghadirkan 3 (tiga) Narasumber yaitu Zainal ,S.Sos.,M.Si dari perwakilan KPU Kabupaten Bone, Drs. Bachtiar Parenrengi perwakilan dari Pegiat Media dan Literasi, serta Nurul Atika, SH.,M.H perwakilan dari akademisi.
Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut adalah wakil rektor III bidang Kemahasiswaan Universitas Cahaya Prima, bapak Dr. H. Syarifuddin Yusmar, M.Ag dan para mahasiswa KKN Universitas Cahaya Prima Bone.
Bincang-bincang dipandu Moderator Abdul Rahman,S.Pd.,M.Pd dan mempersilahkan dari masing-masing Narasumber memaparkan pembahasan terkait dengan topik yang dikupas pemateri.
Pemateri pertama, Komisioner KPU Kabupaten Bone Zainal,S.Sos.,M.Si. Dalam pemaparannya Zainal menjelaskan terkait dengan evaluasi pasca pemilu dan pilkada 2024 bahwa Selama proses pemilu dan pilkada dilaksanakan semua tahapan berjalan dengan aman, lancar dan tidak ada sengketa khusus untuk kabupaten Bone.
"Walaupun tingkat partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi berkurang dari 79% di Pemilu turun menjadi 67% di Pilkada," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa
bagi mahasiswa Administrasi Negara, keterlibatan dalam proses pasca pemilu dan pilkada merupakan peluang untuk mengasah keterampilan.
"Serta meningkatkan pemahaman mengenai administrasi publik, sambil menghadapi tantangan dalam hal regulasi dan implementasi sistem yang kompleks," terangnya.
Sementara Nurul Atika,S.H.,M.H sebagai narasumber kedua menyampaikan bahwa tantangan mahasiswa administrasi kedepan adalah bagaimana memahami proses demokrasi.
"Tentunya diharapkan dapat memberikan pendidikan politik atau mengedukasi masyarakat agar terlibat aktif dalam pesta demokrasi," bebernya.
Nurul juga mengatakan bahwa mahasiswa itu harus tampil sebagai garda terdepan dalam mengawal jalannya Pemerintahan seperti peran mahasiswa sebagai agent of change dan agent of sosial control.
Disisi lain dikaitkan dengan media pasca pemilu dan pilkada menurut Bachtiar Parenrengi selaku pegiat media dan literasi mengatakan bahwa Posisi media berperan sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat pasca pemilu/pilkada.
"Serta menjaga proses demokrasi tetap berjalan dengan baik, transparan, dan akuntabel," tukasnya.
Bachtiar juga menambahkan bahwa peran wartawan mengontrol dan mengawasi. Dalam artian mengarahkan pemerintah kepada track yang benar
Selain itu, Media pasca pemilu/Pilkada merupakan sumber yang kaya akan informasi yang dapat membantu mahasiswa administrasi negara dalam memperdalam pemahaman mereka tentang pemerintahan dan politik.
"Mereka juga harus siap menghadapi tantangan dalam menanggapi potensi disinformasi dan polarisasi politik, serta berperan aktif dalam mendukung proses demokrasi yang sehat," tukasnya.
Pembicara terakhir Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. H. Syarifuddin Yusmar mengatakan bahwa dalam proses demokrasi tentu yang diinginkan adalah suatu perubahan dari proses pergantian kepala daerah yang terpilih.
Peran mahasiswa sebagai agent of change dan agent of sosial control harus betul-betul di jalankan sesuai dengan fungsinya.
Ia juga menambahkan bahwa sebagai mahasiswa administrasi negara harus memiliki growth mindset atau pola pikir yang baik terkait dengan sosial politik.
"Tentu akan diperhadapkan dengan perubahan kebijakan pemerintah, dinamika politik,dan proses pemerintahan yang mempengaruhi lingkungan akademik dan sosial mereka," tutupnya. (*)