Iklan

Penjelasan Camat Terkait Pemuda Tewas saat Seni Pertunjukan 'Mangaru' Gagal di Pangkep, Badik Tembus di Dada Kiri

tim redaksi timurkotacom
Selasa, Oktober 29, 2024 | 7:09 PM WIB Last Updated 2024-10-29T12:09:03Z

Detik-detik Fajar tumbang saat pertunjukan mangaru (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, PANGKEP- Camat Labakkang, Bahri angkat bicara terkait dengan insiden pertunjukan 'Mangaru' yang gagal dan menewaskan Fajar (18).

Bahri menjelaskan, bahwa video yang viral di media sosial tersebut benar adanya. Dia mengatakan, awalnya Fajar melakukan pertunjukan saat menjemputan pengantin pria. 

"Saat Pukul 10.00 Wita. Dimana rombongan pengantin pria tiba di lokasi atau kediaman pengantin wanita. Saat prosesi penyambutan dengan tradisi 'Mangaru' terjadi musibah seperti ini," ungkap kepada awak media sebagaimana dikutip timurkotacom.

Bahri melanjutkan, setelah insiden tersebut. Korban sempat mendapat pertolongan medis. Namun belum sempat dilarikan ke rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Korban dinyatakan meninggal dunia saat diberi pertolongan medis," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Seorang pemuda, Fajar (18) warga Lingkungan Malise, Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep tewas dalam insiden acara adat mangaru pada Selasa (29/10/24) Pukul 11.00 Wita.

Menurut keterangan saksi mata, Fajar yang didapuk bertindak sebagai pemeran dalam acara Mangaru yang merupakan prosesi adat saat penjemputan rombongan pengantin.

Mangaru dalam adat bugis merupakan seni pertunjukan dimana seorang pria maupun wanita menunjukkan seni merujuk pada kekebalan dengan menusukan benda tajam di bagian tubuhnya. Aksi berbahaya ini hanya diperagakan oleh orang profesional. 

"Badik yang digunakan korban menembus dada kiri. Ini merupakan kejadian pertama di sini dalam seni pertunjukan Mangaru," ungkap saksi mata.

Kronologi kejadian bermula pada acara pesta pernikahan di Kampung Malise, Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep. 

Korban, seorang pria yang tengah melaksanakan tradisi adat "mangaru" dengan menggunakan senjata tajam jenis badik, mengalami kecelakaan fatal ketika ujung badik yang digunakannya secara tidak sengaja menembus dada sebelah kiri.

Kejadian ini berlangsung saat prosesi penjemputan pengantin mempelai laki-laki. 

Tiba-tiba, senjata tajam yang dipegang oleh korban mengenai tubuhnya, menyebabkan korban jatuh dan tidak sadarkan diri di lokasi. 

Masyarakat sekitar segera berupaya memberikan pertolongan pertama dan segera membawa korban ke Puskesmas Pundata Baji untuk mendapatkan perawatan medis.

Sayangnya, dalam perjalanan menuju puskesmas, korban dinyatakan meninggal dunia. 

Kejadian ini mengejutkan para tamu undangan yang hadir di acara tersebut, mengubah suasana pesta yang seharusnya meriah menjadi duka yang mendalam.

Pihak Kepolisian Resort Pangkep tengah melakukan penyelidikan terkait insiden maut tersebut. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Penjelasan Camat Terkait Pemuda Tewas saat Seni Pertunjukan 'Mangaru' Gagal di Pangkep, Badik Tembus di Dada Kiri
« Prev Next »

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }