.png)
Penulis: Adry Editor: Herman Kurniawan  |
| Bakal pengurus Kormi menggelar rapat persiapan pelantikan (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Kabupaten Bone menggelar rapat finalisasi kepengurusan tingkat kabupaten Pada hari Minggu, tanggal 15 April 2024.
Acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh para calon pengurus lokal, tetapi juga dihadiri secara langsung oleh Sekretaris Umum Kormi Provinsi Sulawesi Selatan, Drs Nio Haksami MPd.
Bertempat di salah satu cafe di Jalan Jenderal Sudirman, rapat ini menjadi momentum penting dalam perjalanan pengembangan olahraga kemasyarakatan di Kabupaten Bone.
Sekretaris Umum Kormi Kabupaten Bone, Mukhlis SPd, MPd, menyampaikan laporan bahwa dalam tiga hari terakhir, telah dilakukan serangkaian rapat secara intensif.
Rapat tersebut melibatkan para calon pengurus serta rapat bersama dengan Induk Olahraga (Inorga) di Kabupaten Bone. Ini menandai awal yang baik dalam upaya pengembangan olahraga kemasyarakatan di wilayah ini.
"Mudah-mudahan kerja-kerja ini menjadi langkah efektif dalam rangka kesuksesan kepengurusan Kormi di tingkat kabupaten," ujar Mukhlis SPd, MPd.
Rapat finalisasi kepengurusan ini menjadi momentum untuk menyatukan visi dan misi dalam mengembangkan olahraga di Kabupaten Bone.
Dengan melibatkan berbagai pihak terkait, diharapkan akan tercipta sinergi yang kuat dalam mendukung upaya-upaya Kormi dalam memajukan olahraga di tingkat lokal.
Kormi Kabupaten Bone berkomitmen untuk terus menggerakkan berbagai kegiatan olahraga yang dapat melibatkan masyarakat secara luas.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan akan terwujudnya prestasi olahraga yang gemilang serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang berbasis olahraga.
Rapat finalisasi kepengurusan Kormi Kabupaten Bone menandai langkah awal yang penting dalam membangun fondasi yang kokoh bagi pengembangan olahraga kemasyarakatan.
Semua pihak berharap bahwa kerja keras dan sinergi yang terjalin akan membawa kesuksesan bagi Kormi di tingkat kabupaten.
Ketua Umum Kormi Kabupaten Bone, Drs. A. Abd. Gaffar, MM, secara resmi mengumumkan bahwa proses pengukuhan pengurus Kormi tingkat kabupaten telah mencapai tahap penting. Ia menyatakan bahwa langkah-langkah strategis telah diambil untuk memperkuat kehadiran Kormi di Kabupaten Bone.
"Alhamdulillah, dengan rapat maraton yang telah dilakukan oleh para calon pengurus, kami berhasil mencapai tonggak penting dalam perjalanan kami. Dekatnya Kormi Kabupaten Bone akan memperoleh legalitasnya," ujar Drs. A. Abd. Gaffar.
Drs. A. Abd. Gaffar juga mengungkapkan pentingnya keberadaan Kormi di Kabupaten Bone, dengan mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada 19 Kormi yang terbentuk di wilayah Sulsel.
"Kami merasa tertinggal, tapi dengan terbentuknya Kormi Bone, kami berharap eksistensi kami kedepan akan menjadi lebih besar," tambahnya.
Kepala SMAN 3 Bone ini juga menekankan bahwa keberadaan Kormi tidak hanya akan memberikan manfaat legalitas, tetapi juga membawa potensi pengembangan yang besar bagi Inorga di Kabupaten Bone.
"Dengan terbentuknya Kormi, banyak aset yang dapat dikembangkan. Bahkan kami berharap jumlah inorga yang terbentuk dapat mencapai 100. Selain itu, kami juga berencana untuk mengembangkan budaya lokal seperti sirau sulo, massempe, dan olahraga tradisional lainnya," ungkapnya.
Pengembangan olahraga tradisional, menurut Drs. A. Abd. Gaffar, merupakan salah satu fokus utama Kormi Kabupaten Bone. "Banyak potensi yang bisa kita gali, dan kami bahkan memiliki target kedepan untuk pengembangan ini," tuturnya.
Dengan terbentuknya Kormi Kabupaten Bone, harapan akan terbukanya peluang baru bagi pengembangan inorga dan budaya lokal semakin mendekati kenyataan.
Sementara itu, Sekretaris Umum KORMI Provinsi Sulsel, Drs Nio Haksami MPd, memaparkan sejarah dan peran penting KORMI dalam dunia olahraga masyarakat.
KORMI, sebelumnya dikenal sebagai Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FOMI) pada tahun 2000, lahir sebagai respons atas kebutuhan akan pengaturan dan pengembangan olahraga yang bersifat inklusif.
Setelah itu, Kementerian Olahraga hilang dari kabinet pemerintahan, namun olahraga masyarakat seperti senam jantung dan senam tera sudah menjadi bagian hidup masyarakat.
Dari situlah, FOMI bertransformasi menjadi Formi di Sulsel pada tahun 2005, dan akhirnya mengalami evolusi menjadi KORMI pada tahun 2020.
Perbedaan mendasar antara KORMI dan KONI terletak pada cakupan bidangnya. Jika KONI menaungi cabang olahraga prestasi, maka KORMI fokus pada olahraga masyarakat.
Segala aktivitas yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan adat istiadat masyarakat, selama memenuhi elemen kebugaran, dapat masuk sebagai program Inorga. Saat ini, terdapat 46 Inorga yang aktif di Sulsel.
Keberadaan KORMI memberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan hibah seperti yang diperoleh KONI, sesuai dengan landasan hukum yang diatur dalam Undang-Undang No 11 tahun 2022.
KORMI juga memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk kebugaran calon atlet. Dengan kebugaran yang terbentuk, para atlet dapat meraih prestasi melalui cabang olahraga, karena asal usul kebugaran mereka telah dibentuk melalui aktivitas olahraga yang hidup di tengah masyarakat.
Salah satu fokus utama KORMI saat ini adalah memperkuat program kebugaran jasmani, sejalan dengan inisiatif pemerintah pusat "Menuju Indonesia Bugar" yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Program kebugaran jasmani tidak memiliki batasan usia, melainkan mencakup seluruh rentang usia dari anak-anak hingga lansia.
Tak hanya itu, KORMI juga memiliki serangkaian event berjenjang, mirip dengan KONI. Salah satunya adalah Porprov KORMI, yang memberikan kesempatan bagi Inorga yang telah terbentuk secara legal di suatu daerah untuk berpartisipasi dalam event tersebut.
Dengan demikian, keberadaan KORMI tidak hanya menjadi pengatur dan pengembang olahraga masyarakat, tetapi juga menjadi pilar penting dalam membangun kebugaran jasmani dan semangat olahraga yang merata di seluruh masyarakat Sulsel.
.png "timurkota.com_official")
