 |
| Cuplikan hasil tangkap layar video mesum viral di media sosial (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM- Sejumlah pengguna media sosial menyoroti pakaian seragam yang dikenakan pasangan anak di bawah umur yang melakukan aksi tak senonoh lalu direkam menggunakan telepon seluler mereka.
Pakaian yang dikenakan pelaku tersebut mirip dengan salah satu sekolah ternama.
Netizen pun menyebut bahwa kedua pasangan tersebut merupakan siswa yang berasal dari sekolah yang sama.
Hanya saja netizen belum berani mengungkap identitas sekolah yang dimaksud dengan alasan pakaian yang dikenakan bisa saja berasal dari sekolah di luar daerah.
Alasannya yang tertulis dalam sekolah tersebut menunjukkan bahwa SMA Negeri 1.
Namun tak ada yang tertulis di belakangnya mengenai alamat sekolah yang dimaksud, sehingga netizen berkesimpulan bahwa pelaku sengaja tidak mengambil nama lengkap sekolah agar aksinya tidak mudah terungkap.
Kendati demikian pelaku atau pemeran video tersebut kemungkinan besar sengaja untuk memperoleh penghasilan.
Diberitakan sebelumnya, jagat maya kembali Dihebohkan dengan adanya video perbuatan taksonomi yang diperagakan pasangan anak di bawah umur berseragam sekolah viral.
Video tersebut menghebohkan media sosial khususnya pengguna Twitter, Facebook, dan Instagram, Minggu (17/12/23).
Dalam rekaman video berdurasi 1,5 menit itu kedua pasangan awalnya bercumbu.
Tak lama kemudian mereka melepas pakaian hingga melalukan adegan layaknya pasangan suami istri.
Dalam mengambil rekaman, pasangan wanita terlihat beberapa kali berusaha menghentikan aktivitas, lalu memantau kondisi di sekitar lokasi.
Sementara pasangan prianya tidak terlihat dengan jelas wajahnya, meski beberapa kali terdengar suara percakapan antara kedua pasangan yang lagi dimabuk asmara tersebut.
Belum ada yang dapat memastikan lokasi pengambilan gambar tersebut. Hanya saja ada beberapa netizen menyebut bahwa tempat pengambilan gambar tak asing.
"Lokasinya tak asing, pelaku ini tak punya malu. Masa mempertontonkan adegan begitu lalu direkam," ungkap, Reza Alamsyah melalui akun twitter miliknya.
Netizen lain, menyebutkan bahwa dari ekspresi wajah Dua pelaku mereka kemungkinan dengan sengaja mengambil rekaman video setelah memastikan lokasi dalam keadaan sepi.
"Kalau dilihat, ini bukan settingan jelas pelaku melakukan adegan di sebuah tempat yang sengaja direkam menggunakan HP. Terlihat juga bahwa mereka sadar aksinya direkam sendiri," beber Mamahmuda.
Masih netizen tersebut, ia meminta agar pihak Kepolisian untuk segera mengusut pemilik akun media sosial yang pertama menyebarkan video tersebut.
Bukan hanya itu mereka meminta agar para pelaku dijerat dengan undang-undang it sehingga mereka mengulangi perbuatan yang sama.
"Video seperti ini bisa saja dijual, olehnya itu pihak kepolisian mestinya bergerak cepat untuk menangkap para pelaku kemudian diproses secara hukum"kunci, mamahmuda.
Kasus sama berhasil diungkap Kepolisian
Video mesum yang sama, juga viral di Mempawah, Kalimantan Barat, pihak kepolisian bersama dengan warga telah mengungkap pelaku yang merupakan pasangan anak di bawah umur.
Kedua pasangan tersebut, telah diarahkan untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat.
Lalu kemudian berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama di hadapan orang tua dan juga disaksikan langsung oleh pihak kepolisian dan Tokoh masyarakat setempat.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID), bahkan turun tangan melakukan proses mediasi antara kedua belah pihak baik keluarga pasangan pria maupun keluarga perempuan di kantor Polres Mempawah.
Dalam proses mediasi tersebut pasangan pria w dan wanita berinisial S didampingi masing-masing keluarga telah menyatakan kesepakatan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan permasalahan yang sempat menghebohkan warga tersebut.
"Saya atas nama W memohon maaf kepada masyarakat atas video asusila yang saya buat bersama dengan teman perempuan saya. Dengan ini saya menyatakan untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama di kemudian hari. Apabila melakukan tindakan yang sama maka Saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," tukasnya.
Ketua KPAID Kabupaten Mempawah, Kusmayadi mengatakan, bahwa pihaknya mendampingi proses hukum yang dilakukan pihak kepolisian mengingat kedua pemeran video tersebut masih anak di bawah umur.
"Berhubung karena kasus tersebut melibatkan anak di bawah umur, kami dihubungi pihak kepolisian untuk melakukan pendampingan. Namun saat ini kasusnya telah diselesaikan secara kekeluargaan," tutupnya.
