 |
| Proses evakuasi korban meninggal dunia terdambar petir (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, GOWA- Cuaca ekstrem kembali memakan korban jiwa setelah tiga petani tewas tersambar petir saat beraktivitas di sawah pada Sabtu sore.
Insiden tragis ini terjadi ketika hujan deras disertai kilat tiba-tiba mengguyur kawasan tersebut, membuat warga sekitar panik dan berupaya menolong para korban.
Menurut keterangan saksi, para petani sedang mempersiapkan lahan dan tidak sempat menyelamatkan diri ketika petir menyambar.
Warga yang menemukan mereka langsung melapor kepada aparat desa dan tim medis. Ketiganya dinyatakan meninggal di lokasi akibat luka bakar dan hantaman listrik bertegangan tinggi.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk menghentikan seluruh aktivitas luar ruangan saat cuaca mengancam, terutama di area terbuka seperti sawah.
Pemerintah daerah juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem yang belakangan meningkat, guna mencegah kejadian serupa terulang.
Tiga warga Dusun Bukit Parigi, Desa Jonjo, Kecamatan Parigi bernama, Nasir (38), Makko (78), dan Sawa (60) tewas tersambar petir saat tengah beraktivitas.
Peristiwa menimpa korban berawal saat ketiganya singgah berteduh di tengah sawah.
Ketika turun hujan, tiba-tiba tersambar petir dan langsung tewas di lokasi.
Kapolsubsektor Parigi, Ipda M Naim kepada awak media mengatakan, korban yang sementara beraktivitas di lokasi. Secara tiba-tiba bunyi petir menyambar di lokasi.
"Awalnya singgah bernaung di bawah rumah. Belakangan ketahuan bahwa korban yang tersambar petir meninggal dunia," ungkapnya.
Saksi mata Malik mengatakan, pasca petir. Dirinya mendatangi lokasi dan menemukan korban dalam keadaan tergeletak di pematangan sawah.
"Saksi menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia pakaian gosong seperti habis terbakar," lanjutnya.
Saksi menemukan barang bukti berupa parang dan rokok yang saat kejadkan para korban bersantai di lokasi.
