Muh. Risman A,
Mahasiswa Universitas Cahaya Prima Bone
Sibuk membahas soal perpolitikan di indonesia, hingga melupakan hal yang sangat perlu kita ketahui, kabar yang ada di salah satu wilayah di indonesia, aceh.
Pada tanggal 22 nov 2023 datang kelompok rohingya di aceh dan sekiranya ada 6 gelombang yang lebih dari 1000 orang pengungsi.
Salah satu alasan memilih indonesia sebagai tempat mengungsi karena terombang-ambingnya nasib mereka di myanmar dan berusaha menuju negara pemberi suaka.
Sementara banyak negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Thailand membatasi kedatangan mereka karena alasan sedang menghadapi krisis ekonomi selama pandemi Corona.
Menanggapi hal ini, pemerintah pusat, Kemenlu RI bahkan PBB dengan ASEAN pun telah memberikan tanggapan bahkan memberikan solusi mengenai hal ini. Selain itu juga, UNHCR telah menfasilitasi pengungsi tersebut.
Beberapa warga sabang aceh menolak jika mereka terus- terusan untuk mengungsi.
Dari kejadian tersebut, M.Risman A salah satu mahasiswa Universitas cahaya prima bone memberikan pandangan dan menyampaikan bahwa menerima pengungsi adalah salah satu bentuk kemanusiaan.
"Menerima pengungsi rohingya adalah sebuah bentuk rasa kemanusiaan bangsa indonesia akan tetapi jangan sampai dengan niat baik bangsa justru akan membawa bencana bagi dirinya" ungkapnya.
Namun disisi lain, jika secara terus menerus menerima pengungsi rohingya di aceh, tentu memungkinkan pengungsi lainnya pun akan berbondong bondong juga masuk ke Indonesia.
Bahkan mungkin bukan lagi pulau aceh yang di didatangi,tetapi diberbagai pulau yang ada di indonesia tak terkecuali di pulau sulawesi sendiri.
"Disisi lain, kekhawatiran datangnya kelompok rohingya ialah pembawaan penyakit dan kebudayaan buruk bagi bangsa dan masyarakat, kemudian kekhawatiran kedua yaitu ketika mereka dibiarkan untuk menetap di indonesia jangan sampai masyarakat merasa terjajah kembali akibat datang dan menetapnya kelompok rohingya" lanjutnya.
Selanjutnya ia menegaskan bahwa pemerintah pusat harus secara tegas menanggapi hal ini bukan hanya untuk hari ini tetapi untuk hari yang akan datang.
"Demi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara, pemerintah harus tegas dalam menanggapi hal ini sebab jangan sampai bangsa memberikan kecukupan pada masyarakat rohingya tetapi masyarakat sendiri yang terkapar dan kekurangan" tutup Risman.
