Aktivis mahasiswa melakukan unjuk rasa terkait pemadaman bergilir (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT. PLN (Persero) unit induk wilayah Suslselrabar, di jln letjen Hertasning, Makassar, Selasa (28/11/2023).
Massa aksi unjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan "Mau Sampai Kapan Pemadaman Secara Bergilir?? Rakyat Sudah Resah", mereka juga meminta agar di copot General Manager PLN Sulselrabar, Terlihat mereka berorasi dan membakar ban bekas di tengah jalan.
Mereka juga sempat terjadi aksi saling dorong mendorong dengan pihak kepolisian akibat terjadinya kemacetan panjang.
Jendral lapangan Whyyu juga mengatakan dalam orasinya bahwa dengan adanya pemadaman listrik secara terus menerus ini juga mengakibatkan banyaknya kerugian yang terjadi di tangah-tengah masyarakat dan membuat banyaknya perabotan rumah tangga menjadi rusak.
"Saya merasa bahwa General Manager PLN Sulselrabar ini sangat tidak becus dalam melihat situasi yang terjadi di masyarakat dan malah hal ini di pacuh lagi dengan pemadaman yang berkepanjangan hingga 4-8 jam bahkan lebih panjang lagi pemadaman yang di alami masyarakat" ungkapnya.
Kemudian, ia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan mengawal hal ini hingga tidak terjadi lagi pemadaman.
"Maka dari itu, dengan adanya hal tersebut kami dari Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) mengawal hinga pemadaman listrik di Sulselrabar tidak terjadi" Tegas Whyyu dalam orasinya.
Adapun La Ode Ikra Pratama atau akrap di sapa (Banggulung) selaku panglima Besar Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) Menegaskan bahwa ini bukan kalih pertama kita melakukan aksi protes di PLN Sulselrabar tapi ini suda yang kedua kalih tapi tidak ada kejelasan yang di keluarkan oleh pihak PLN.
"Ia menjelaskan, pemadaman listrik di sulselrabar terus menikat hinga 4-8 jam perhari, dengan adanya hal itu saya selaku panglima Besar GAM Akan terus mengawal dan memastikan bahwa pemadan listrik bergilir ini tidak akan terjadi lagi karna ini mengenai kenyaman dan kebutuhan masyarakat yang harus di penuhi saya pastikan jika hal ini tidak di penuhi maka akan ada gelombang masah yang melakukan protes secara besar-besaran di kota makassar" tutup panglima besar GAM tersebut.