Wiwink-Bola, Rabu 21 Juni 04:40 WIB
Bernardo Tavares |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Manajemen PSM Makassar mempercayakan sepenuhnya kepada Bernardo Tavares dalam menetukan komposisi skuadnya.
Jangan Lewatkan: Tinggalkan Sabah FC, Saddil Ramdani Jadi Trio Menakutkan dengan Si Kembar di PSM Makassar
Jangan Lewatkan: Wiljan Pluim Mendadak Tinggalkan Tim PSM Makassar Jelang Kick Off Liga Indonesia Musim Depan
Bernardo Tavares menerapkan sistem seleksi pemain sama seperti klub top Eropa. Sehingga pemain yang terjaring betul-betul sesuai dengan kebutuhan tim.
Selama menggelar selekasi pasca menangani PSM Makassar. Ada puluhan pemain gagal memenuhi standar yang terapkan Bernardo di PSM Makassar.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares tetap menunjukkan ketegasannya dalam membentuk tim musim depan.
Pelatih asal Portugal itu dengan tegas mencoret tujuh orang pemain yang dianggap gagal bersaing dalam trial.
Bernardo Tavares pernah menjelaskan, bahwa tujuan dari trial yang dilakukan yakni mendapatkan pemain lebih baik dibanding dengan skuad yang ada.
"Pemain yang datang trial tentu kita ingin lebih baik dari pemain sebelumnya. Jika secara kualitas masih sama, maka saya akan tetap memilih pemain yang ada saat ini," ungkap, Tavares.
Jangan Lewatkan: Sananta dan Gunansar Lepas, Tavares Resmi Miliki Duet Pengganti Senilai Rp8 Miliar
Ia melanjutkan, mengenai pemain ia menerapkan aturan sama. Baginya, bukan hanya putra daerah, semua pemain lokal Indonesia punya kesempatan bergabung dengan timnya.
"Semua sama, mereka pemain dari pulau lain. Jika ingin bermain dan mencoba trial silahkan," tutupnya.
Sebelumnya, dari 14 pemain yang ikut trial. Tersisa hanya tujuh, selebihnya telah didepak Bernardo Tavares.
Tujuh pemain trial yang dicoret yakni, Muhammad Rafli Mursalim. Eks penyerang ini sudah tidak pernah datang latihan.
Rafli masuk sejak PSM Makassar latihan perdana. Namun saat ini sudah tidak pernah kelihatan latihan.
Kemudian ada M. Yusuf dan Ghazali yang berasal dari akademi PSM.
Lalu ada Afazriel, Saddam, Bagus, dari Sentul Football Academy yang harus tersingkir.