Wiwink-Bone, Sabtu 11 Februari 04:40 WIB
Suasana rumah duka korban pembunuhan |
TIMURKOTA.COM, BONE- Kepolisian Resort Bone masih melakukan upaya pengejaran terhadap Wadi pelaku pemarangan yang menyebabkan, Muh Kasim (53) tak lain adalah mertuanya sendiri meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Bobby Surachman mengatakan, anggotanya masih melakukan pengejaran. Dimana pelaku melarikan diri usai melancarkan aksinya.
"Pelaku masih dalam pengejaran anggota kami. Semoga segera kita amankan," ungkapnya.
Kemudian informasi yang diperoleh timurkota.com sepeda motor yang dikendarai pelaku ditemukan polisi di Kecamatan Ponre.
Wadi menghindari kejaran polisi dengan cara masuk ke dalam hutan di Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Diberitakan sebelumnya, Kasus Pembunuhan menggunakan senjata tajam jenis parang yang melibatkan pelaku, Wadi dan korban Muh Kasim (53) diduga dilatar belakangi pesugihan yang dilakukan pelaku.
Menurut informasi dari warga di TKP, akhir-akhir ini, Wadi menunjukkan perubahan setelah tersebar kabar bahwa ia pernah melakukan perguruan atau semacam praktik pesugihan untuk mempercepat kaya.
"Kalau info yang berkembang di sini (TKP) ada dua disebut sebagai pemicu. Pertama, Wadi ini mulai ada kelainan setelah diduga pernah menjalani ritual pesugijan," ungkap, Adi seorang warga.
Kemudian, motip lain adalah pelaku kecewa dengan bagi hasil usaha ternak ayam.
"Ada juga mengatakan kalau kecewa atas bagi hasil ternak ayam. Namun yang jelas terlihat akhir-akhir ini pelaku memang menjukkan perubahan signifikan," ungkap Adi lagi.
Peristiwa berdarah terjadi di Desa Tirong, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (10/02/23).
Pelaku bernama, Wadi diketahui merupakan warga Desa Walenreng, Kecamatan Cina.
Ia mendatangi rumah mertuanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Desa Tirong kemudian memarangi sang mertua, Muh Kasim (53) hingga tewas.
Dalam melancarkan aksinya, Wadi awalnya beralasan ingin bertemu dengan korban untuk menyampaikan permohonan maaf atas kesalapahaman yang sempat terjadi.
Namun, keinginan Wadi bertemu dengan mertua diduga kuat hanya alasan untuk memudahkan dalam melancarkan aksinya.
Pasalnya, saat menemukan mertua, ia langsung masuk ke dalam kamar dan menyerang menggunakan senjata tajam jenis parang yang telah dia siapkan sebelumnya.
Seketika, korban tersungkur bersimbah darah di kamarnya. Sesaat setelah kejadian, Kasim menghembuskan nafas terakhirnya.
Peristiwa jumat berdarah ini dibenarkan Sekretaris Desa Tirong, Ardi. Menurutnya, dari informasi yang didapatkan, awal kejadian pelaku datang bertamu di rumah mertua dengan alasan ingin meminta maaf.
"Kemungkinan persoalan lama. Pelaku awalnya datang dengan alasan mau meminta maaf ke korban yang juga mertua langsungnya, ayah kandung dari istrinya," ungkap Ardi.
Ketika tiba di rumah mertunya, Wadi tak menemukan korban. Ia kemudian melakukan pencarian dan mendapati korban tengah berada di dalam kamar.
"Setelah menemukan korban di kamar, langsung diparangi lalu kemudian pelaku melarikan diri," imbuhnya
Pasca kejadian, mayat korba dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Bone guna proses otopsi.