Wiwink-Bola, Sabtu 3 Desember 16:33 WIB
Foto bersama mahasiswa, dosen pembimbing dan pihak sekolah SD Inpres 3/77 Sanrego |
TIMURKOTA.COM, BONE- Enam Mahasiswa telah sukses menjalankan Program Kampus Mengajar batch 4 di SD Inpres 3/77 Sanrego.
Para mahasiswa tersebut telah menjalani proses penarikan secara resmi setelah menjalankan tugas mereka selama lima bulan, Sabtu (03/12/22)
Proses penarikan diwarnai tangis perpisahan baik dari mahasiswa, guru dan murid. Hubungan emosional mereka telah terjalin seperti keluarga.
Kepala Sekolah SD Ipres 3/77 Sanrego, Hj. Husbayani, S.Pd., .M.M.Pd dalam sambutannya, menyampaikan ucapkan terimah kasih dan apresiasi kepada mahasiswa yang telah mampu menjalankan program Kampus Mengajar 4 selama lima bulan.
"Dengan kehadiran mereka banyak membantu para guru-guru dalam mengembangkan literasi dan numerasi murid-murid di SD Inpres 3/77 Sanrego." tukasnya.
Hj. Husbayani berpesan bahwa kolaborasi yang selama ini di lakukan oleh mahasiswa kampus mengajar dengan para guru-guru di SD Inpres 3/77 Sanrego telah memberikan dampak yang signifikan dalam pengembangan kualitas para murid - murid di sekolah ini.
"Ada dampak positif yang terbangun dengan baik. Termasuk motivasi dari para pelajar yang sangat baik dalam mengikuti proses belajar mengajar," tukasnya.
Salah seorang guru pembimbing, Ridwan, S.Pd sekaligus sebagai guru pamong mahasiswa selama kegiatan program kampus mengajar 4 berlangsung mengucapkan apresiasi yang setingi-tingginya kepada Dosen pembimbing lapangan (DPL) dan seluruh Mahasiswa.
"Karena dengan kehadirannya disekolah ini, dia banyak terbantu dalam hal pengaplikasian teknologi baik kepada para murid-murid maupun secara pribadi," tukasnya.
Lanjut, Ridwan, S.Pd, dari hasil pengamatannya apa yang dilakukan mahasiswa di sekolah merupakan langkah yang sangat strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan.
"Insyalla kolaborasi yang selama ini dilakukan dengan pihak mahasiswa tidak akan terputus sampai disini saja, melainkan akan tetap terus dilanjutkan", lanjut lulusan guru penggerak Kabupaten Bone ini.
Ridwan, S.Pd juga menyampaikan bahwa apa yang selama ini di dapatkan di pelatihan guru penggerak ternyata sudah sesuai dengan apa yang diterapkan dan dilakukan oleh mahasiswa di sekolah sasaran.
Dosen Pembimbing Lapangan, Abdul Rahman.S.Pd, .M.Pd mengucapkan terimakasih kepada pihak sekolah terkhusus kepada kepala sekolah dan guru - guru yang telah memberikan bimbingan dan banyak pembelajaran kepada mahasiswa selama melaksankan pengabdian di SD Inpres 3/77 Sanrego.
Apa yang dilakukan oleh mahasiswa selama kurang lebih 5 bulan semoga memberikan perubahan yang significant terutama dalam hal peningkatan kualitas murid - murid mengenai literasi dan numersi," tukasnya.
Abdul Rahman,S. Pd., M.Pd menjelaskan, tujuan pendidikan sebenarnya bukan hanya sebatas mendapatkan pengetahuan melainkan membentuk karakter peserta didik yang paling utama.
"Itulah yang sering disampaikan kepada mahasiswa bahwa dalam melaksanakan program yang paling utama adalah bagaimana membentuk karakter para peserta didik sehingga dalam proses pembelajaran kedua-duanya dapat tercapai," jelasnya.
Koordinator Tim mahasiswa, Muh. Zefri mengatakan, selama mengikuti program ia banyak mendapat pengetahuan terkait dengan budaya dan adat istiadat.
"Salah satu nya tim yang di tempat kan jauh dari kota diantara beberapa tim yang ada di Kabupaten Bone. Namun ini bentuk rezeki bagi tim kami dan tiada henti-hentinya bersyukur di tempatkan di salah satu desa di Kecamatan Kahu tepat nya di SD INPRES 3/77 Sanrego," ungkapnya.
Ia melanjutkan, penduduk desa yang begitu ramah seakan budaya mereka yang merasa malu ketika melihat masiswa kekurangan bahan makanan.
"Silih berganti bahan pokok yang kami terima baik dari tetangga dekat, jauh dan para orang tua murid di tambah lagi dampingan dan bimbingan yang intens oleh Dosen pembimbing lapangan kami." Imbuhnya.
Boleh di kata siswa yang ada di sekolah ini di bagian literasi dan numerasi sangat lah kurang, adaptasi teknologi yang belum tersentuh, dan administrasi berupa sarana dan prasarana juga sangat kurang.
"Alhamdulillah adanya program kampus mengajar membuat kami dapat mengabdikan diri di sekolah yang dimana di akhir penugasan antusias para siswa dan para guru yang mengajak kami berkolaborasi dapat meningkatkan segala kekurangan sekolah dulunya." Tutup dia.
"Di hari ini kami mengerti bagaimana menjadi guru yang di pandang sebelah mata namun keikhlasan dan pengabdian nya demi membuat keajabain ibarat ulat menjadi kupu-kupu sudah terpatri pada hati masing-masing tenaga pendidik di sekolah ini."
"Kami akan mengenang masa pengabdian kurang lebih 5 tahun dengan penuh kecintaan ibarat air laut, pasang surut selalu ada namun air laut tak pernah berubah rasa. Kampus mengajar telah usai entah alasan apa lagi kami dapat kembali di desa dan sekolah yang penuh kerinduan ini." Tutupnya.