Dua Perangkat Desa Digerebek Warga, Dugaan Pelanggaran Etik Bikin Publik Geram

TIMURKOTA.COM- Warga sebuah desa di Kabupaten Bone digemparkan dengan penggerebekan terhadap dua perangkat desa yang diduga melakukan tindakan tak pantas saat jam kerja.

Insiden ini terjadi di salah satu rumah warga dan langsung menarik perhatian masyarakat yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.

Menurut informasi yang beredar, kedua perangkat desa tersebut seharusnya memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat. Namun, mereka justru ditemukan bersama di lokasi yang tidak semestinya.

Warga yang merasa kecewa dengan perilaku tersebut menilai kejadian ini merusak citra pemerintah desa serta menghambat pelayanan publik yang seharusnya menjadi prioritas.

Pihak kecamatan dan pemerintah desa telah turun tangan melakukan pemeriksaan internal untuk memastikan dugaan pelanggaran tersebut.

Mereka menegaskan bahwa setiap perangkat desa wajib menjaga integritas dan profesionalisme.

Proses penelusuran fakta akan dilakukan secara transparan untuk menentukan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Dua perangkat Desa Candinata, Kabupaten Purbalingga, kepergok berbuat mesum. Perbuatan mesum tersebut, memicu amarah warga dan menuntut pemecatan terhadap kedua perangkat desa yang telah berbuat mesum tersebut.

Kedua perangkat desa yang dituduh telah berbuat mesum itu, diketahui bernama Ana dan Arif. Ana menjabat sebagai Kasi Pelayanan Desa Candinata.

Sedangkan Arif bertugas di bagian kesejahteraan. Perangkat desa tersebut terpergok sejumlah warga desa, saat berbuat mesum.

Melansir Sindonews, Kabar mesum itupun dengan cepat menyebar ke warga desa, sehingga memicu warga desa menggelar aksi demonstrasi di Balai Desa Candinata, Selasa (2/8/2022).

Riyanto mengungkapkan, warga desa menggelar aksi demonstrasi menuntut pemecatan terhadap kedua perangkat desa yang telah berbuat mesum tersebut.

"Mereka sudah tidak layak menjadi panutan masyarakat," tegasnya.

Aksi demonstrasi warga berlangsung panas, karena kedua perangkat desa yang diduga telah berbuat mesum tidak muncul menemui warga desa yang melakukan aksi demonstrasi.

Keduanya hilang tanpa keterangan yang jelas, sampai demonstrasi warga selesai.

Kepala Desa Candinata, Sukardi mengatakan, telah menggali informasi yang muncul tentang perbuatan mesum tersebut.

Selanjutnya, kedua perangkat desa itu diperiksa untuk dimintai keterangan, dan keduanya mengakui perbuatannya.

"Setelah keduanya mengakui perbuatan asusila tersebut, akhirnya keduanya memilih untuk mengundurkan diri. Surat pengunduran dirinya telah diserahkan, dan sudah kami proses surat keputusan pemberhentiannya," tegas Sukardi.