Wiwink-Daerah, Minggu 3 Juli 2022 14: 19 WIB
 |
| Jajaran Kepolisian bersama TNI di rumah duka, (foto: dok) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Sekira pukul 10.00 Wita, A Andi Appase tiba di empang miliknya untuk memasang jaring. Saat melangkahka kaki di pematangan empang, tiba-tiba langkahnya terhenti.
Antara percaya dan tidak, H Andi Appase langsung kaget setelah melihat sesosok mayat pria terbaring. Ia kemudian memilih kembali ke rumahnya untuk menyampaikan ke pemerintah desa.
Sejumlah warga kemudian berlarian menuju ke lokasi untuk memastikan siapa mayat yang ditemukan, H Andi Appase. Setelah dicek, ternyata identitas mayat tersebut terungkap.
Namanya, Lada (60) warga Amesangnge Desa Lamuru, Kecamatan Tellu Siattinge. Ia dinyatakan keluarga hilang sejak Jumat 1 Juni 2022 lalu.
Tak lama kemudian, Personel Polsek Cenrana tiba di lokasi kemudian melakukan olah TKP serta mengambil keterangan saksi termasuk pihak keluarga korban.
"Saya kaget karena saat hendak memasang jaring, tiba-tiba menemukan mayat. Itupun saya baru melihat setelah jaraknya cukup dekat," ungkap, H Andi Appase.
Ia melanjutkan, sebelum kejadian tak ada tanda-tanda mencurigakan di empangnya. Bahkan pada hari Jumat ia masih berada di empang.
"Tidak ada tanda-tanda mencurigakan, saya curiga korban ini meninggal dunia karena kelelahan." katanya.
Pengakuan Keluarga Korban
Berdasakan keterangan keluarga. Korban diketahui telah meninggalkan rumah sejak Jumat 1 Juli 2022 pada pukul 09.00 Wita. Korban menuju ke rumah cucunya yang terletak di Desa Panyiwi, Kecamatan Cenrana.
Setelah sampai ke tempat tujuan, korban kemudian meninggalkan rumah dengan berjalan kaki. Sejak itu dinyatakan hilang hingga ditemukan meninggal dunia pada Minggu 3 Juli 2022 pukul 10.30 Wita.
"Kami melakukan pencarian sejak hari Jumat. Namun tidak ditemukan, memang awalnya diduga hilang di empang. Memang korban ini tidak bisa tenang sebelum hilang. Dia ke rumah cucunya, hanya beberapa menit setelah sampai, pergi lagi dan sejak itu tidak pernah pulang," kata, Muh Mansur.
Muh Mansur melajutkan, pihak keluarga telah sepakat untuk tidak melakukan proses otopsi dan memilih untuk memakamkan mayat korban setelah membuat pernyataan.
"Pihak keluarga telah sepakat untuk tidak dilakukan otopsi. Korban ini kemungkinan kelelahan, karena tak ada juga tanda-tanda kekerasan," tukas dia.
Pernyataan Kapolres Bone Terkait Penemuan Mayat
Kepala Kepolisian Resort Bone, AKBP Ardiansyah SIK MSi melalui keterangan tertulisnya kepada awak media membeberkan kronologi penemuan mayat dari hasil pemeriksaan yang dilakukan anggotanya.
"Pada hari Jumat, 01 Juli 2022, sekira pukul 09.00 wita, korban meninggalkan rumah kerabatnya menuju ke kerumah cucunya di Dusun Ance'e, Desa Panyiwi, Kecamatan Cenrana," imbuhnya.
Sekira pukul 10.00 wita, korban tiba di Dusun Ance'e Desa Panyiwi, namun hanya berselang beberapa menit kemudian korban meninggalkan rumah cucunya dengan berjalan kaki.
"Pada hari Minggu tgl 03 Juli 2022, sekitar pukul 06.00 wita, korban ditemukan pertama oleh pemilik empang yang hendak menjaring ikan di empang," tambahnya.
Ia kemudian membeberkan tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga meninggal dunia karena kecapean.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh korban, korban meninggal dunia diduga kecapean karena korban memiliki riwayat penyakit asma, hipertensi dan depresi serta keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi." Bebernya.
"Sekira pukul 14.00 wita, korban dimakamkan di perkuburan Islam, Dusun Amessangeng, Desa Lamurukung, Kecamatan Tellu Siattinge." kunci Kapolres.
