![]() |
| Ilustrasi PSK dari kalangan TKW di Taiwan (dok) |
TIMURKOTA.COM, TAIWAN- Fenomena sejumlah Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang bekerja di Taiwan kembali menjadi sorotan.
Tak sedikit dari mereka yang disebut-sebut terpaksa mengaku sebagai janda palsu demi kelancaran proses administrasi, penyesuaian aturan perusahaan, hingga menghindari konflik rumah tangga yang dapat menghambat pekerjaan.
Isu ini mencuat setelah beberapa kisah para pekerja viral di media sosial.
Sejumlah TKW mengaku bahwa status "janda" sering kali mempermudah pengurusan dokumen dan mengurangi tekanan dari pasangan yang tinggal di tanah air.
Beberapa di antara mereka bahkan mengungkapkan bahwa tuntutan ekonomi dan beban keluarga membuat mereka memilih jalur tersebut demi mempertahankan pekerjaannya di Taiwan.
Kondisi ini memunculkan diskusi luas tentang tekanan ekonomi yang dialami para pekerja migran selama bekerja di luar negeri.
Kisah-kisah tersebut kemudian mengundang perhatian publik, terutama masyarakat di daerah asal para TKW.
Banyak pihak menilai fenomena ini sebagai cerminan beratnya realitas hidup pekerja migran yang berjuang memberikan nafkah bagi keluarga.
Para pemerhati pekerja migran mendorong pemerintah memperkuat pendampingan psikologis dan sosial bagi TKW agar mereka tidak menghadapi tekanan berlebihan selama bekerja di luar negeri.
Berdasarkan data, jumlah tenaga kerja asal Indonesia di Taiwan menembus angka 1 juta. Sebagian besar perantau tersebut merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Ada beberapa TKW meninggalkan suaminya di kampung halaman demi mencari nafkah. Rupanya, beberapa diantara mereka bahkan jadi 'Janda Palsu' dengan menjajakan diri ke pria hidung belang.
"Di sini ada tempat memang khusus untuk mencari pasangan sesama TKI asal Indonesia. Ada, gadis, janda, dan janda palsu," ungkap, Yusri seorang TKI membocorkan ke penulis.
Sumber tersebut membocorkan bahwa, Janda Palsu merupakan istilah bagi wanita bersuami namun meninggalkan suami di Indonesia lalu bekerja di luar negeri.
"Banyak bersuami, tapi bisa diajak kencang. Istilahnya janda palsu," ujar sembari mengirimkan beberapa bukti foto ke redaksi timurkota.com
Para TKW nakal tersebut menjajakan diri di Miaoli city, Taiwan. Ada pula yang sembunyi-sembunyi memanfaatkan aplikasi media sosial.
"Kalau langsung ajak main seperti di Indonesia tidak. Kebanyakan kenalan dulu saling mengetahui alamat, mereka juga takut kalau sampai ketahuan sama satu kampung," bebernya menambahkan.
Pelanggan para Janda Palsu tersebut dari berbagai kalangan. Ada pendatang dari negara lain, dan ada pula warga Taiwan sendiri.
(rill/as)


