 |
| Warung bakso babi di Ngestiharjo, Bantul, menampilkan logo Dewan Masjid Indonesia pada spanduk dagangannya yang viral di media sosial (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, NASIONAL – Sebuah warung bakso babi di wilayah Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, menjadi sorotan warganet setelah viral di media sosial.
Hal ini terjadi karena warung tersebut menampilkan logo Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada spanduk dagangannya.
Sekretaris Jenderal DMI Ngestiharjo, Ahmad Bukhori, menjelaskan duduk perkara terkait kontroversi ini. Ia membenarkan bahwa DMI memang memasang spanduk di warung bakso babi tersebut, namun menekankan konteks yang berbeda dari dugaan publik.
Menurut Ahmad Bukhori, pemasangan spanduk tersebut tidak dimaksudkan untuk mempromosikan produk yang bertentangan dengan ajaran Islam.
"Melainkan sebagai bagian dari kerjasama sosial atau kegiatan komunitas setempat," ujarnya.
Penjelasan ini muncul setelah ramai komentar dan pertanyaan warganet terkait logo DMI pada usaha tersebut.
Ahmad Bukhori menceritakan bahwa penjual bakso babi ini telah mulai menyewa kios atau menetap di lokasi tersebut sejak 2006. Sebelumnya, ia berjualan secara keliling di sejumlah wilayah di Bantul sebelum menetap di Ngestiharjo.
Pihak DMI berharap masyarakat memahami konteks pemasangan spanduk, yang lebih bersifat administratif atau sebagai dukungan terhadap kegiatan tertentu, bukan promosi langsung terhadap produk bakso babi.
Mereka juga menegaskan komitmen organisasi untuk tetap konsisten dengan nilai-nilai yang dianut.
Fenomena ini memicu diskusi luas di media sosial dan menjadi perhatian warga Bantul maupun netizen di luar wilayah tersebut.
Banyak yang penasaran dengan alasan di balik pemasangan logo DMI, sementara sebagian lain mengkritik dan meminta klarifikasi resmi dari pihak terkait. (*)
