![]() |
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan setelah dua siswa SMK Negeri 1 Bulukumba (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BULUKUMBA– Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali menuai sorotan setelah dua siswa SMK Negeri 1 Bulukumba diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG yang disajikan di sekolah, Sabtu 18/10/2025.
Dua siswa tersebut sempat dilarikan ke Rumah Sakit Sultan Daeng Raja Bulukumba setelah mengalami muntah-muntah dan pingsan di lingkungan sekolah.
Berdasarkan pengakuan korban yang ditemui di ruang UGD, mereka mengaku sempat beberapa kali muntah setelah mengonsumsi nasi goreng dan minuman kemasan yang menjadi bagian dari menu MBG.
“Saya muntah sampai keluar semua makanan yang saya makan, setelah itu keluar cairan kuning, lalu terakhir susu yang saya minum juga ikut keluar,” ungkap salah satu siswa yang dirawat.
Menanggapi insiden tersebut, Ketua HMI Komisariat Al-Ghazali Bulukumba, Agung Jaelani, mendesak pemerintah kabupaten untuk tidak tinggal diam terhadap maraknya dugaan kasus keracunan dalam pelaksanaan program MBG di Bulukumba.
“Pemerintah harus turun tangan. Kasihan anak-anak sekolah kalau makanan yang seharusnya bergizi justru menjadi sumber penyakit karena kualitas penyalurannya tidak terjamin,” tegas Agung Jaelani.
Ia juga meminta Koordinator Wilayah (Korwil) dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertugas di dapur MBG agar memperketat pengawasan terhadap proses penyaluran makanan.
Menurutnya, lemahnya pengawasan dapat menyebabkan makanan yang disajikan tidak memenuhi standar gizi dan keamanan pangan.
“Korwil MBG punya tanggung jawab memastikan program ini berjalan sesuai standar gizi dan keamanan pangan, serta menindaklanjuti aduan masyarakat. Tapi yang kami lihat, mereka hanya seperti pelengkap administrasi. Kasus makanan basi dan dugaan keracunan ini seolah menjadi hal yang biasa,” tambahnya.
Sementara itu, pihak Korwil MBG Bulukumba, Wahyu yang dihubungi melalui pesan WhatsApp memberikan tanggapan" Terkait kasus ini kami telah turun ke lapangan dan mendapatkan fakta-fakta Siswa tersebut telah sakit selama 3 hari dan mempunyai riwayat penyakit maag akut. Siswa lagi untuk pertama kalinya meminum susu tanpa rasa dan menurut dokter RS bahwa tdk memenuhi unsur keracunan pada makanan. Untuk lebih pastinya kami menunggu hasil leb dari RSUD". Ucapnya.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan keracunan makanan dari program MBG di Kabupaten Bulukumba.
Masyarakat kini menantikan langkah tegas pemerintah daerah untuk memastikan program unggulan tersebut benar-benar memberikan manfaat bagi para siswa, bukan malah menjadi ancaman bagi kesehatan mereka.