 |
| GM MKSO Kebun Bone Juniyanto didampingi lettu Inf Ahyar dari Kodim 1407 Bone Komandan Latihan Mental para Karyawan, Rabu, (23/07/25). |
Penulis: Syamsul Bahri Arafah
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE– Sebanyak 224 karyawan MKSO (Manajemen Kebun dan Sugar Operation) Kebun Bone mengikuti kegiatan pembinaan mental (bintal) tahun 2025.
Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari upaya perusahaan dalam memperkuat kedisiplinan, integritas, dan semangat kerja karyawan untuk mencapai target swasembada gula nasional pada tahun 2028.
Kegiatan bintal dilaksanakan di Aula Kebun Bone dengan menghadirkan narasumber dari jajaran TNI, tokoh agama, dan manajemen perusahaan.
Dalam sambutannya, pimpinan MKSO Kebun Bone menyampaikan bahwa pembinaan mental menjadi pondasi penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter dan berkomitmen terhadap visi perusahaan.
Selain penguatan mental dan spiritual, peserta juga mendapatkan materi mengenai keselamatan kerja, tanggung jawab moral, serta nilai-nilai etos kerja profesional.
Seluruh kegiatan dikemas dalam suasana interaktif untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan loyalitas antarpegawai di lingkungan perusahaan.
Pihak MKSO menegaskan bahwa program bintal ini sejalan dengan agenda nasional dalam mewujudkan swasembada gula 2028.
Melalui pembinaan berkelanjutan, diharapkan setiap karyawan dapat berperan aktif dalam peningkatan produktivitas dan efisiensi di seluruh lini operasional kebun dan pabrik gula.
Dengan semangat kebersamaan dan kedisiplinan yang terus diperkuat, MKSO Kebun Bone optimistis mampu menjadi salah satu unit andalan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Kegiatan bintal ini diharapkan menjadi langkah awal membangun budaya kerja unggul menuju kemandirian industri gula Indonesia.
Sebanyak 224 karyawan MKSO Kebun Bone mengikuti kegiatan Bimbingan Mental (Bintal) sebagai bagian dari pembentukan karakter dan penguatan kerja sama tim dalam rangka mendukung target swasembada gula nasional pada tahun 2028.
Kegiatan ini digelar pada Rabu, 23 Juli 2025, bertempat di halaman Kantor MKSO Kebun Bone, Desa Arasoe, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
General Manager MKSO Kebun Bone, Juniyanto, secara resmi melepas para peserta dan menyerahkannya kepada personel Kodim 1407/Bone untuk mengikuti rangkaian pelatihan Bintal.
Dalam sambutannya, Juniyanto menegaskan pentingnya semangat kerja kolektif dan satu bahasa dalam mewujudkan target besar perusahaan dan pemerintah di sektor ketahanan pangan.
“Kami berharap kegiatan ini mampu menanamkan semangat kerja tim, membentuk satu bahasa dalam komunikasi, dan menumbuhkan tanggung jawab bersama dalam menyongsong tantangan swasembada gula 2028. Pabrik gula kami ditargetkan mulai menggiling tahun ini, dan semua ini butuh kesiapan mental seluruh karyawan,” ungkap Juniyanto.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kodim 1407/Bone yang telah mendukung kegiatan ini secara penuh.
Menurutnya, Bintal bukan sekadar kegiatan formal, melainkan langkah strategis dalam membentuk kekompakan dan loyalitas internal perusahaan.
Sementara itu, Komandan Latihan Bintal, Lettu Inf. Ahyar yang juga menjabat sebagai Pasi Ops Kodim 1407/Bone, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membentuk karakter karyawan agar memiliki kesatuan antara kata dan perbuatan, serta meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap perusahaan dan negara.
“Melalui Bintal ini, kami ingin membentuk loyalitas, menumbuhkan semangat bela negara, dan membangun karakter unggul yang tidak hanya berorientasi pada produktivitas kerja, tetapi juga pada dedikasi terhadap kemajuan perusahaan dan bangsa,” ujar Lettu Ahyar.
Seluruh rangkaian kegiatan ini dilaksanakan dalam suasana penuh disiplin dan antusiasme. Para peserta tampak bersemangat mengikuti arahan instruktur dari jajaran Kodim Bone.
Pelatihan Bintal ini menjadi salah satu langkah nyata MKSO dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang tangguh dan siap menghadapi dinamika industri gula nasional.
Dengan kesiapan mental dan fisik yang kuat, MKSO Kebun Bone optimistis mampu mengambil peran penting dalam program swasembada gula nasional.
Pencapaian ini diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat secara ekonomi dan berdaulat secara pangan. (*)
