Iklan

Bangunan Rumah Bantuan Nenek Ica Diduga Gunakan Papan dan Seng Berkarat, Warga Pertanyakan Transparansi Sumbangan

tim redaksi timurkotacom
Kamis, Juni 19, 2025 | 7:04 PM WIB Last Updated 2025-06-19T12:07:30Z

Rumah milik Nenek Ica yang dibangun dari Bantuan Baznas Kabupaten Bone dan beberapa donatur (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bone bersama Baznas serta Pemerintah Desa Ajalasse, Kecamatan Cenrana, telah meresmikan bantuan satu unit rumah bagi Nenek Ica (80).

Namun, setelah peresmian bangunan tersebut, muncul pertanyaan dari publik terkait transparansi anggaran. Pasalnya, Nenek Ica diketahui menerima bantuan puluhan juta rupiah dari Baznas dan sejumlah donatur lainnya, namun kualitas rumah bantuan yang dibangun dinilai kurang layak.

"Kami mempertanyakan kualitas bangunannya. Dinding seluruhnya terbuat dari papan. Atapnya menggunakan seng lama yang sudah berkarat, tidak dibeli dari dana bantuan Baznas kayaknya itu," ujar seorang warga kepada timurkota.com, Kamis (19/06/2025).

Ia menambahkan, dibandingkan penerima bantuan lainnya, meskipun bangunannya kecil, umumnya masih menggunakan sebagian dinding dari bata ringan, tidak sepenuhnya papan.

"Minimal separuh dinding menggunakan bata ringan. Ini seluruhnya dari papan, padahal kami tahu bantuan yang diterima Nenek Ica cukup untuk membangun rumah yang lebih layak," tambahnya.

Wakil Ketua I Baznas Bone, Rusmin Igho, saat dikonfirmasi timurkota.com, menyampaikan bahwa bantuan dari Baznas disalurkan melalui Kepala Desa Ajalasse sebesar Rp20 juta secara bertahap.

"Bantuan dari kami sebesar Rp20 juta, diserahkan dalam dua tahap masing-masing Rp10 juta, dan diterima langsung oleh Kepala Desa sebagai penanggung jawab," ungkapnya.

Igho menambahkan, bantuan tersebut diberikan dalam bentuk tunai. Ia juga menyebutkan adanya bantuan tambahan dari beberapa donatur, termasuk relawan Millennial Peduli Kabupaten Bone.

"Sebagian bantuan disalurkan dalam bentuk tunai, dan sebagian dalam bentuk barang. Untuk Nenek Ica, memang ada donatur lain yang turut membantu, termasuk dari komunitas Millennial Peduli,"katanya.

Ketua Millennial Peduli, Sujitno Ngadino, menyatakan bahwa pihaknya memberikan bantuan untuk kebutuhan fasilitas rumah dan biaya pengobatan di rumah sakit, dengan total senilai Rp5 juta.

"Bantuan kami total Rp5 juta, termasuk biaya penjemputan ke rumah sakit hingga proses perawatan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Ajalasse, Andi Adnan, membantah tudingan bahwa seng yang digunakan merupakan barang bekas.

Namun, ia mengakui bahwa seng tersebut merupakan milik keluarga Nenek Ica yang telah lama dibeli namun belum digunakan, sehingga tampak berkarat.

"Itu bukan seng bekas. Tidak ada bekas paku. Memang seng itu sudah lama dibeli oleh pihak keluarga, tapi belum pernah dipakai," jelasnya.

Ia menambahkan, seng tersebut bukan dibeli dari dana bantuan Baznas, melainkan merupakan milik lama keluarga.

"Memang seng lama, tapi belum pernah digunakan. Dulu hanya disimpan," pungkasnya. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bangunan Rumah Bantuan Nenek Ica Diduga Gunakan Papan dan Seng Berkarat, Warga Pertanyakan Transparansi Sumbangan
« Prev Next »

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }