![]() |
Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin menghadiri penamatan siswa MTsN 1 Bone (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE— Gerimis pagi yang turun perlahan seakan menjadi bahasa alam, menyampaikan pesan perpisahan dari satu generasi kepada almamater tercinta.
Bertempat di Gedung Serbaguna Masjid Al-Markas Kabupaten Bone, sebanyak 347 siswa kelas IX MTsN 1 Bone mengikuti prosesi penamatan mereka dalam suasana yang sarat haru dan kebanggaan, Selasa (10/06/25).
Mengangkat tema, “Melalui Penamatan Siswa MTsN 1 Bone, Kita Kokohkan Ilmu untuk Membina Pribadi Menjadi Manusia Berakhlak Mulia,”
Kegiatan ini tidak hanya menjadi penutup tahun ajaran, melainkan momen sakral yang menandai akhir dari perjalanan panjang yang penuh makna baik bagi siswa, guru, maupun orang tua.
Satu per satu siswa memasuki aula dengan langkah mantap. Mereka mengenakan pakaian terbaik, berdiri tegak namun dengan mata yang berkaca.
Aura haru langsung terasa saat Kepala MTsN 1 Bone, Drs. H. Ambo Asse, menyampaikan sambutan hangat dan penuh makna.
“Anak-anakku, hari ini kami bukan hanya melepas kalian sebagai siswa. Kami mengantar kalian sebagai manusia yang tengah bersiap menapaki jalan panjang kehidupan. Bawalah ilmu, bawalah akhlak, dan bawalah cinta kami yang tak pernah pudar.” ungkapnya.
Kalimat tersebut menggema dalam keheningan, sebelum akhirnya disambut dengan isak haru yang pelan dari para siswa.
Beberapa di antaranya tampak menunduk, mencoba menahan air mata, namun tidak semua berhasil. Wajah-wajah polos yang dulu memulai jenjang ini kini telah berubah menjadi pribadi yang lebih matang dan siap menapaki masa depan.
Perwakilan orang tua siswa yang juga menjabat sebagai Ketua Komite MTsN 1 Bone, Drs. Muh. Arfah, M.Pd, menyampaikan apresiasi yang dalam kepada seluruh guru dan pihak madrasah. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan:
“Tiga tahun lalu anak kami datang dengan langkah kecil, belum tahu arah. Hari ini mereka pulang dengan hati yang besar dan bekal yang tak ternilai. Terima kasih wahai para guru, kalian bukan hanya mengajar kalian telah mengasuh dengan cinta.” bebernya.
Pernyataan itu disambut dengan tepuk tangan meriah dari hadirin, sekaligus menambah suasana emosional acara.
Tampak beberapa guru mengusap mata mereka, menyadari bahwa jasa mereka telah begitu dalam dirasakan oleh para orang tua siswa.
Acara dilanjutkan dengan berbagai penampilan seni dari siswa, yang menjadi persembahan terakhir mereka kepada madrasah tercinta.
Lagu-lagu perpisahan, puisi yang menyayat hati, serta tarian daerah ditampilkan dengan apik dan menyentuh.
Bukan sekadar hiburan, namun sebagai ungkapan cinta dan rasa terima kasih dari siswa kepada guru dan almamater. (*)