 |
| Foto pengantin yang viral dituding sesama jenis di Bone (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Firman Madrus Bin Made Ali (44) dalam akta kelahiran yang terbit pada 2024 lalu menyebutkan bahwa ia merupakan seorang anak ketiga berjenis kelamin laki-laki dari pasangan suami istri Made Ali dan Rusna.
Firman Madrus lahir di Camming, Kecamatan Libureng, sesuai dengan akte kelahiran yang diperoleh tim timurkota.com
Begitu juga dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik, Firman Madrus yang beralamat di Desa Batu Gading Kecamatan Mare, Kabupaten Bone.
Kendati dokumen tersebut dinyatakan lengkap namun pihak kepolisian dan TNI saat ini akan berupaya untuk membawa Firman ke dokter untuk memastikan jenis kelamin yang sesungguhnya.
Sebelumnya diberitakan, Warga Desa Arasoe, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, dihebohkan dengan isu pernikahan sesama jenis yang melibatkan seorang penduduk setempat bernama Tantri Resmi dan pasangannya, Firman.
Firman, yang diketahui sebagai warga Desa Batu Gading, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, diduga kuat adalah seorang perempuan.
Pernikahan yang digelar secara meriah layaknya pesta pernikahan pada umumnya ini, kini dinodai dengan isu pernikahan sesama jenis.
Pernikahan tersebut dilangsungkan pada Kamis (08/05/2025). Setelah pesta usai, warga mulai curiga karena bentuk tubuh Firman yang menyerupai seorang perempuan.
Beberapa waktu kemudian, Pemerintah Desa Arasoe menerima telepon dari seseorang yang mengaku mengenal Firman. Penelepon tersebut mengungkapkan bahwa Firman bukanlah laki-laki, melainkan seorang perempuan.
Firman diketahui pernah tinggal di beberapa desa di wilayah Kecamatan Mare dan Sibulue. Identitasnya terbongkar setelah informasi diperoleh dari salah satu desa tempatnya pernah tinggal.
Informasi yang dihimpun timurkota.com menyebutkan bahwa Tantri dan Firman pertama kali bertemu saat Tantri sakit dan dibawa berobat ke rumah orang tua Tantri.
Selain itu, Firman memang sering mengunjungi rumah Tantri karena dikenal sebagai seorang "orang pintar" atau paranormal.
Sementara itu, seorang Ketua RT berinisial DR, saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa awalnya ia menerima informasi bahwa pengantin pria memiliki kelamin ganda.
"Informasi yang kami terima sempat menyebutkan kelamin ganda. Namun, warga mengatakan lebih condong ke perempuan," ungkapnya.
Kepala Desa Arasoe, A. Amal Fahsyah, SPd, saat ditemui timurkota.com, mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan hal ini kepada orang tua Tantri.
"Saya sudah berbicara terus terang kepada orang tua Tantri Resmi, bersama kepala Dusun dan RT Dusun Lacuco. Saya sampaikan bahwa jika ada masalah di kemudian hari, pemerintah desa tidak bertanggung jawab atas persoalan ini," ungkapnya.
Sementara itu orang tua Tantri bernama, Nambo yang ditemui timurkota.com di rumahnya mengatakan, bahwa pihaknya baru mengetahui bahwa menantunya itu diduga seorang perempuan.
"Saya baru tahu kalau cerita seperti itu, makanya saya mau suruh anak (Tantri) periksa suaminya, apakah betul atau tidak," ungkapnya, Minggu (11/05/25).
Sementara itu kakak ipar Firman bernama, Ilham yang ditemui timurkota.com mengatakan, bahwa Firman merupakan laki-laki. Bahkan pihak keluarganya berencana untuk melaporkan ke pihak kepolisian terkait dengan tudingan bahwa keluarganya terlibat pernikahan sesama jenis.
"Saya pernah tanyakan ke Tanri malam pertama na sentuh jaki suamimu, terus dia jawab iya. Itu menandakan kalau Firman laki-laki," ungkapnya.
Terpantau di rumah orang tua Tantri Resmi, pemerintah desa bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas sedang melakukan pembicaraan serius dengan pihak keluarga.
Sementara itu, sekitar dua hari lalu, Firman mengajak Tantri meninggalkan Desa Arasoe dengan alasan mengunjungi kerabatnya di Kota Watampone.
Namun, hingga isu pernikahan sesama jenis ini viral, keduanya belum terlihat kembali di Desa Arasoe.
Pihak orang tua, dan APH sempat menghubungi Firman dan Tantri agar pulang dan dibawa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan namun, keduanya tak muncul dengan alasan Firman sedang sakit. (*)
