 |
| Seorang wanita melaporkan suaminya ke pihak kepolisian (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM- Seorang wanita berinisial POD di Gresik melaporkan suaminya, IBP, atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Kasus ini mencuat setelah POD menemukan video syur suaminya dengan seorang wanita yang diduga merupakan selingkuhannya, yang diketahui adalah seorang selebgram.
Kejadian ini menyoroti masalah serius tentang KDRT yang masih sering terjadi di masyarakat.
Kejadian tersebut bermula ketika POD, seorang wanita berusia 33 tahun yang tinggal di Kebomas, Gresik, menemukan video syur yang menyedihkan di handphone suaminya.
Ketika suami sedang tidur, ia membuka HP milik IBP dan menemukan video yang sedang dikirimkan kepada selingkuhannya. "Saat itu, suami sedang tidur, HP-nya masih menyala.
Pas tak lihat ternyata sedang mengirim video syur ke selingkuhannya," ungkap POD.
Penemuan ini mengundang reaksi yang kuat dari POD, yang merasa dikhianati dan terluka oleh tindakan suaminya.
Dalam kondisi emosional, ia mencoba untuk menghadapi suaminya dan meminta penjelasan mengenai video tersebut.
Mengetahui bahwa POD telah membuka handphone-nya tanpa izin, IBP marah besar. Hal ini memicu pertengkaran antara keduanya yang semakin memanas.
"Saya juga minta agar wanita selingkuhannya datang ke rumah agar menjelaskan semuanya. Ternyata, selingkuhannya itu sudah punya suami dan dua anak," tambah POD.
Pertengkaran yang awalnya hanya berupa adu mulut segera berubah menjadi tindakan kekerasan.
POD melaporkan bahwa suaminya melakukan tindakan KDRT terhadapnya.
Kejadian ini jelas menunjukkan bagaimana masalah perselingkuhan dapat memicu konflik yang lebih besar dalam sebuah rumah tangga.
POD memutuskan untuk melaporkan suaminya ke pihak berwajib setelah mengalami kekerasan fisik dan emosional.
Dalam laporannya, ia menjelaskan kronologi kejadian dan memberikan bukti yang mendukung pengaduannya.
"Saya ingin kasus ini diproses secara hukum agar tidak ada lagi wanita yang mengalami hal serupa," tegasnya.
Kasus KDRT ini menjadi perhatian publik dan mengundang empati dari berbagai pihak.
Banyak yang menganggap langkah POD untuk melaporkan suaminya merupakan tindakan berani, mengingat stigma yang sering melekat pada korban KDRT.
Kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah serius yang berdampak negatif tidak hanya pada fisik tetapi juga psikologis korban.
Banyak korban KDRT yang mengalami trauma dan kesulitan untuk melanjutkan hidup setelah mengalami kekerasan.
POD mengungkapkan bahwa ia merasa sangat tertekan dan bingung setelah kejadian tersebut.
"Saya merasa hidup saya hancur. Saya tidak pernah menyangka suami saya bisa melakukan hal seperti ini," kata POD dengan suara bergetar.
Ia berharap dengan melaporkan suaminya, ia bisa menemukan jalan untuk sembuh dan memulai hidup baru. (*)
