Wiwink-Berita Viral, Sabtu 21 Mei 2022 12: 29 WIB
TIMURKOTA.COM- Tim Investigasi media ini menindaklanjuti informasi dari salah seorang mantan tukang pijat yang ingin menyampaikan pengalaman hidupnya selama belasan tahun menekuni pekerjaan sebagai tukang urut keliling.
Bro Aan (bukan nama sebenarnya) dia mengaku sejak kedatangannya dari Kalimantan Selatan, ia kemudian memilih mengontrak kost-kost di Tangerang Selatan.
Dia menyewa satu kamar bersama dengan seorang rekannya yang sudah terlebih dahulu menekuni pekerjaan itu. Aan mengaku awalnya kerap merasa malu dengan profiesi yang dilakoni itu.
"Namun apa daya, saya sudah terlanjur meninggalkan orang tua dikampung dengan alasan ingin sukses di rantau. Malu rasanya Jika pulang sebelum berbuat apa-apa," kata pemuda yang saat ini telah berusia 35 tahun.
Memiliki postur tinggi kekar, Aan bisa dikata sebagai pria tampan untuk ukuran Indonesia. Sehingga tak jarang, banyak pelanggan yang nakal dan mengajak dirinya berkencan.
Namun, ia mengaku fokus pada pekerjaan secara profesional. Ia mengaku punya banyak langganan tetap.
"Sejak memulai langsung banyak pelanggan tetap. Selain teman yang baik hati bantu cari pelanggan. Saya juga memanfaatkan media sosial dan jaringan pelanggan untuk ada langganan baru masuk minimal 2 orang dalam sehari," imbuhnya.
Selama menekuni pekerjaan itu, Aan tak jarang mendapat perlakuan tak mengenakkan dari pelanggan. Ada yang menurutnya banyak permintaan ada pula membanding-bandingkan antara dirinya dengan tukang pijat lain.
"Saya pernah merasa malu dan hampir putus asa. Pelanggan mengusir saya dengan bayar setengah alasannya pelayanan saya tidak maksimal. Memang, waktu itu saya masih baru dan sudah jelaskan juga sama pelanggan kalau saya ini masih baru," ujarnya.
Namun, dirinya akan mencoba bangkit dengan memperbanyak pelajaran melalui youtube atau artikel-artikel google. Hingga akhirnya, Aan mengaku mengenali dan mampu membedakan persendian dan bagian tubuh yang nikmat jika disentuh.
"Sejak itu pelanggan makin meningkat. Terkadang saya nanti pukul 01.00 WIB dinihari baru istrahat apalagi kalau momen-momen tertentu seperti habis mudik dan hari libur lainnya," jelas Aan kepada penulis melalui sambungan telepon selular.
Selain mendapat hal tak mengenakkan, ia juga mengaku menemukan beberapa pelanggan yang sangat baik. Bahkan serasa dianggap keluarga. Ada bahkan setiap usai dilayani, Aan selalu mendapat bonus.
"Ada pelanggan merupakan ibu pejabat, kalau sama dia saya memang tidak mematok harga sama sekali. Jadi berapa-berapa saja, namun pemberiannya selalu lebih dan bahkan juga dikasih barang seperti sepatu dan pakaian," imbuh dia.
Saat ditanya pengalaman menghadapi tante genit. Aan mengaku punya beberapa pelanggan merupakan istri orang berduit memang tidak hanya butuh pijat. Mereka menginginkan pelayanan lebih.
"Ada beberapa, memang fantasi dia ke situ. Sukanya kalau telah dipijat, lanjut ke hubungan lain. Itu juga saya tak target berapa tarif intinya pelanggan puas apapun akan saya lakukan," tukasnya.
Ia mengaku pernah mendapat pelanggan seorang kepala sekolah di Tangsel. Menurutnya suami sudah sakit-sakitan sehingga tak dapat lagi nafkahi ibu guru hingga akhirnya, Aan yang jadi sasaran.
"Awalnya kami kerja profesional. Namun lama kelamaan ibu jujur butuh pelayanan lebih, maka saya penuhi. Kadang dilakukan di sekolah. Lagian tetap saya pijat seperti pelanggan pada umumnya. Nanti diakhir baru dilanjutkan ke itu," katanya lagi.
Kini, Aan mengaku telah meninggalkan pekerjaannya itu. Dia memilih untuk berdagang sambil menjalankan sebuah salon kecantikan yang dirintis bersama istrinya.
"Istri saya awalnya karyawan di salon. Setelah nikah kami punya modal dikit, makanya langsung beranikan diri buka usaha meski modal awalnya pas-pasan," kunci dia.
