![]() |
Suasana hangat penuh rasa kekeluargaan menyelimuti perayaan ulang tahun ke-27 Jazuka Solidarity, sebuah komunitas yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan sosial di Kabupaten Bone. |
TIMURKOTA.COM, BONE- Suasana hangat penuh rasa kekeluargaan menyelimuti perayaan ulang tahun ke-27 Jazuka Solidarity, sebuah komunitas yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan sosial di Kabupaten Bone.
Acara penuh keakraban yang digelar the Palm Tree, Sabtu (18/10/2025) ini menjadi momentum untuk mengenang perjalanan panjang, kebersamaan, serta semangat solidaritas yang telah terjalin selama hampir tiga dekade.
Ketua Panitia, Beny Valentino, dalam sambutannya mengajak seluruh anggota untuk memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan kesehatan yang memungkinkan semua dapat berkumpul dalam momen istimewa tersebut.
“Hari ini bukan sekadar perayaan usia, tetapi wujud rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah kita lalui. Dari langkah kecil yang dulu dianggap sederhana, kini Jazuka Solidarity telah tumbuh menjadi rumah besar tempat kita berkumpul, berjuang bersama, dan mempererat rasa kekeluargaan,” ujarnya.
Menariknya, sejarah berdirinya komunitas ini berawal dari sebuah hobi sederhana mendengarkan radio dan request lagu.
Sebelum resmi bernama Jazuka Solidarity, komunitas ini dikenal dengan sebutan Maker.
Salah satu pendirinya, Bang Enal, menceritakan bahwa pada tahun 1998, jumlah anggota semakin bertambah dan tak lagi hanya berasal dari Jalan Sukawati.
Suatu sore ketika bermain domino, tercetuslah ide untuk menamai komunitas tersebut “Jazuka”, singkatan dari Jalan Sukawati tempat mereka biasa berkumpul dan menjadikannya sebagai “rumah kedua”.
“Kenapa Jazuka? Karena kita nongkrongnya di Jalan Sukawati, rumah kedua kita di sana. Dari situlah nama Jazuka Solidarity lahir dan disetujui oleh semua anggota,” kenang Bang Enal dalam wawancara singkat.
Tak lama setelah itu, Jazuka Solidarity tumbuh pesat dan dikenal luas di Bone. Salah satu momen bersejarah adalah ketika mereka menggelar ulang tahun megah di Gedung PGRI, dihadiri berbagai komunitas dan perkumpulan dari seluruh penjuru Bone simbol awal bahwa Jazuka bukan sekadar kelompok nongkrong, tetapi wadah persaudaraan lintas latar belakang.
Jazuka Solidarity dibangun bukan atas dasar kesamaan darah, melainkan kesamaan rasa dan kepedulian. Di sinilah makna “solidarity” benar-benar hidup saling mendukung, berbagi suka dan duka, serta berdiri tegak bersama menghadapi setiap cobaan.
“Kebersamaan bukan hanya hadir saat tertawa, tetapi juga ketika air mata menetes. Persaudaraan bukan hanya soal hadir di saat senang, tetapi ikut berdiri saat cobaan datang,” tutur Beny penuh makna.
Dalam suasana penuh haru, panitia dan anggota turut mengenang para sahabat yang telah lebih dulu berpulang. Doa bersama dipanjatkan bagi mereka yang pernah menjadi bagian dari perjalanan panjang Jazuka Solidarity.
Perayaan ini juga menjadi momentum untuk merenung dan memperbaharui semangat kebersamaan. Jazuka Solidarity diharapkan terus tumbuh menjadi wadah positif bagi generasi muda Bone, tempat belajar arti ketulusan, menghargai perbedaan, dan menjaga semangat gotong royong.
“Semoga di usia yang baru ini, Jazuka Solidarity semakin dewasa, semakin solid, dan memberi energi positif bagi semua yang terlibat di dalamnya,” kata Beny menutup sambutannya.
Dari sekadar kumpul sore di Jalan Sukawati, Jazuka Solidarity telah menjelma menjadi komunitas persaudaraan yang kokoh, menjaga nilai-nilai solidaritas hingga kini.
Di usia ke-27, mereka bukan hanya merayakan perjalanan, tetapi juga meneguhkan tekad untuk terus melangkah bersama dengan semangat yang tak pernah padam.
“Selamat ulang tahun Jazuka Solidarity. Mari lanjutkan perjalanan ini dengan hati yang kuat, solidaritas yang tulus, dan semangat persaudaraan tanpa batas.”